Voice Sulawesi - Dampak kemarau panjang dan el nino yang melanda sejumlah daerah di Sulawesi Selatan membuat tumbuhan menjadi kering.
Akibatnya ancaman kebakaran khususnya lahan kosong atau perkebunan mengintai.
Sejumlah daerah di Sulawesi Selatan pun masuk dalam zona merah kebakaran akibat dampak daei el nino ini.
Baca Juga: Operasi Pallawa 2023, Satlantas Polres Pinrang Lakukan Pendekatan Humanis Untuk Tertib Lalu Lintas
Dikutip dari IG @sidrapinfo.id, Minggu 17 September 2023, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sulsel, Andi Hasbi Nur menjelaskan, berdasarkan laporan, ada 200 hektar lahan kebakaran dalam sebulan terakhir.
"Berdasarkan hitungan kita, kemarin itu ada 200 hektar jumlahnya secara total dalam sebulan ini mulai Agustus hingga September,"jelasnya.
Kebakaran ini, kata dia kebanyakan dari lahan ladang dan persawahan masyarakat.
Sejumlah daerah yang masuk zona merah kebakaran pun yakni Parepare, Sidrap, Maros, Gowa dan Luwu Timur.
Kelima Daerah tersebut mewakili persebaran kabupaten /kota di Sulsel.
Maros sendiri berada di wilayah zonasi bagian utara yang terdekat dengan ibu kota provinsi.
Baca Juga: Maroko Diguncang Gempa Dahsyat, Berdampak Hingga Ke Desa-desa
Kemudian ada Gowa yang titiknya bagian selatan yang dekat dengan ibu kota provinsi.
Sidrap dan Parepare dari zona Ajatappareng (Parepare, Sidrap, Pinrang, Barru dan Enrekang).
Kemudian ada Luwu Timur dari basis Luwu Raya (Luwu, Palopo, Luwu Timur, Luwu Utara).***