Voice Sulawesi - Kisruh rencana penggusuran di Pulau Rempang Galang yang terus menjadi sorotan membuat sejumlah pihak ikut angkat bicara.
Salah satunya, Anggota DPRD Kepulauan Riau, Taba Iskandar.
Dari video yang beredar, Taba yang juga mantan Ketua DPRD Batam ini mengungkapkan seharusnya penyelesaiannya melalui dialog.
"Kedua, kalau betul, karena saya belum mempelajari secara detail, adalah konsepnya relokasi yang semula ditawarkan 200 menjadi 500, itu tidak pas, itu bukan orang yang digusur,"ujarnya.
Baca Juga: Aktifitas Pertambangan PT IWIP Diduga Cemari Sungai Sagea di Malut
Taba menjelaskan, para masyarakat Rempang Galang tersebut duluan disana sebelum adanya BP Batam beranak pinang.
"Yang betul adalah memanusiakan orangnya, menjadi lebih makmur dia karena investasi, maka harus menjadi bagian dari integrasi dari konsep pembangunan,"terang Legislator Golkar tersebut.
"Jadi dia (masyarakat Rempang Galang) tetap disana terintegride dengan investasi itu. Kalau rumah tidak cocok dengan kawasan wisata, maka rumahnya diperbaiki, karena mereka kan cari makan disana, di Laut, bukan ditaruh di rumah susun atau dibuatkan rumah lagi,"ujarnya.
Baca Juga: Menang, Izin Tambang PT TMS Resmi Dicabut di Pulau Sangihe
Tetapi kata dia, kampung tersebut menjadi integral dari konsep pengembangan kawasan."Jadi tidak perlu ada gusur menggusur. Kalau mereka memenuhi kualifikasi standar dipekerjakan, maka dipekerjakan atau dihitung luasan tanahnya dan itu menjadi saham di perusahaan, maka punya masa depan hingga anak cucunya,"tambahnya.***
Artikel Terkait
Menang, Izin Tambang PT TMS Resmi Dicabut di Pulau Sangihe
Demo Warga di Kantor BP Batam Ricuh, Polisi Amankan 43 Orang
Aktifitas Pertambangan PT IWIP Diduga Cemari Sungai Sagea di Malut
Pemain Asing Baru Asal Timor Leste Gabung Latihan Perdana PSM Makassar, Pengganti Kike Linares?
Menyamar Jadi Dokter Palsu, Pria Bernama Sempat Nikmati Gaji Rp7,5 Juta Perbulan